Saya terlahir di kota Aceh sekitar 35 tahun lalu. Sejak kecil hidup dalam keluarga yang berkekurangan sehingga tak heran jika dalam penampilan pun, saya hanya memakai baju sederhana dan sangat jarang makan makanan yang enak. Ayah ibu saya adalah pekerja sawah yang hidup di desa. Oleh karenanya, saya dididik untuk menjadi anak rumahan dan tidak boleh bermain terlalu lama diluar. Hal inilah yang membuat saya menjadi seperti sekarang, yaitu menyibukkan diri dengan corat coret kertas untuk membuat desain pakaian, terutama pakaian muslim. Saya selalu berdoa agar harapan menjadi desainer baju muslim suatu saat terwujud.
Lulus kuliah di kota Bandung, saya tidak langsung bekerja sebagai akunting, seperti keinginan orang tua saat membiayai saya kuliah di jurusan akuntansi. Sebenarnya ini bertolak belakang dengan keinginan saya, karena saya lebih suka masuk di jurusan seni atau desainer baju. Namun pada akhirnya, saya memiliki beberapa kesempatan setelah berani untuk membuat desain dan saya publikasikan ke orang-orang terdekat. Dengan modal coretan gambar dan kain yang dijahitkan ke penjahit langganan, saya akhirnya mendapatkan rezeki dari desain-desain baju tersebut. Dari waktu ke waktu, orang tua mengetahui kesibukan saya mendesain baju sehingga mereka akhirnya tidak memaksa saya lagi untuk menjadi pekerja kantoran.
Menjadi desainer baju muslim memang cita-cita saya. Walaupun saya anak orang yang sederhana, namun saya berusaha untuk memupuk semangat untuk bisa kokoh mencapai apa yang saya cita-citakan. Cita-cita saya tidaklah muluk, yaitu bisa membuat desain baju spesial bagi orang lain dan membuatnya senang saat mengenakannya. Namun saat itu saya memang menemukan banyak hambatan, dimana kain yang saya cari memang tak selalu ada dipasaran, biaya menjahit makin mahal dan di saat dua tahun lalu hampir tak ada orang yang mau membeli baju hasil desain saya. Saya tak mundur dengan keadaan ini. Saya berjuang keras untuk terus mempertahankan bisnis ini walau diterpa badai yang sangat berat.
Dalam kondisi ini, saya yang masih memiliki semangat untuk sukses menjadi desainer baju muslim akhirnya mengikuti pelatihan Zona Kaya yang diselenggarakan di Biocentrum Jogja. Bersama seorang teman lainnya, akhirnya kami mengikuti pelatihan ini selama 2 hari. Sungguh dahsyat ilmunya..!!! Saya yang sebelumnya berpikir sulit tentang kesuksesan, akhirnya saya menyadari bahwa sukses itu mudah asal kita tahu caranya. Saya yang sebelumnya takut untuk mencoba sesuatu yang baru, akhirnya menjadi orang yang gemar mencoba ini itu untuk meraih sukses lebih cepat. Syukurlah, hanya dalam waktu 1 bulan setelah ikut pelatihan Zona Kaya, bisnis saya makin berkembang dan mendapatkan pesanan dari banyak kolega. Bukan hanya itu, di bulan ke 3, saya akhirnya sukses membuka sebuah usaha desain baju yang menjahit baju-baju per model sesuai pesanan customer. Customer saya bukan hanya individu, melainkan puluhan toko baju muslim besar di kota-kota besar seluruh Indonesia yang meminta stok bajunya dari saya. Kini di tahun ke 3, saya sudah sukses membuka cabang di 4 kota besar sebagai desainer baju muslim. Syukurlah, cita-cita menjadi seorang desainer telah terwujud dengan lebih lancar setelah mengaplikasikan ilmu Zona Kaya.
(Ratih Fitriani, 35 tahun, Desainer Baju, Aceh)
